Materi
Sistem Peredaran Darah Manusia
Sistem peredaran darah pada manusia terdiri dari darah dan alat peredaran
darah. Darah terdiri dari bagian yang cair dan bagian yang padat. Alat
peredaran darah terdiri dari jantung dan pembuluh-pembuluh darah yakni arteri,
vena, da kapiler.
A. Darah
1.Fungsi Darah
Darah berfungsi antara lain sebagai:
- Sebagai pembawa zat-zat makanan dari sistem pencernaan ke seluruh sel tubuh.
- Mengangkut osigen dari paru-paru ke seluruh tubuh
- Mengangkut sisa-sisa metabolisme misalnya karbondioksida, dari seluruh sel tubuh ke organ-organ ekskresi, misalnya paru-paru
- Mengangkut hormon dari kelenjar hormon ke organ sasaran
- Memelihara keseimbangan cairan tubuh
- Mempertahankan tubuh dari serangan mikroorganisme atau zat asing lain, yang dijalankan oleh sel-sel darah putih atau leukosit
- Memelihara suhu tubuh (suhu tubuh manusia dipertahankan pada kondisi normal, yaitu sekitar 37 oC.
2.Komponen darah
a. Plasma darah
Plasma
darah terutama atas 90% air dan 10% bahan-bahan terlarut yang terdiri atas 7%
protein, 1% garam-garam mineral, dan 2% lemak. Fungsi plasma darah, antara lain
- Sebagai pelarut bahan-bahan kimia
- Membawa mineral-mineral telarut, glukosa, asam amino, vitamin, karbondiosida (sebagai ion hydrogen karbonat), dan bahan-bahan buangan.
- Menyebarkan panas dari organ yang lebih hangat ke organ yang lebih dingin.
- Menjaga keseimbangan antara cairan di dalam sel dan cairan di luar sel
b. Sel-sel darah
Sel
darah putih
Sel darah merah
Keping-keping
darah
Gambar 1.1 Sel darah manusia
1. Sel darah
merah (eritrosit)
Gambar
1. Sel darah merah
Ciri-ciri eritrosit adalah berbentuk
seperti cakram bikonkaf, berdiameter 7-8µm, tebalnya 1-2 µm, bersifat elastis
serta tidak memilki inti ( pada eritrosit tua). Fungsi: Mengangkut oksigen dari
paru-paru untuk diedarkan keseluruh tubuh.
2. Sel darah
putih (Leukosit)
Gambar 2. Limfosit
Ciri leukosit yaitu ukuran leukosit lebih besar dari eritrosit
tetapi jumlahnya di dalam tubuh jauh lebih sedikit yaitu sekitar 5-10
ribu µl, tidak berwarna dan berinti.
Gambar 3: Jenis-jenis leukosit: (a) granulosit dan (b)
agranulosit.
Berdasarkan ada atau tidaknya granula di
dalam plasma, leukosit dikelompokkan menjadi:
a) Granulosit (leukosit bergranula)
(1) Neutrofil, plasmanya bersifat
netral, inti selnya seringkali berjumlah banyak dengan bentuk bermacam-macam,
bersifat fagositosis terhadap eritrosit, kuman dan jaringan mati.
(2) Eosinofil, plasmanya bersifat asam
sehingga akan berwarna merah tua bila
ditetesi eosin, bersifat fagosit
dan jumlahnya akan meningkat jika tubuh terkena infeksi.
(3) Basofil, plasmanya bersifat basa
sehingga akan berwarna biru jika ditetesi larutan basa, jumlahnya bertambah
banyak jika terjadi infeksi, bersifat fagosit, mengandung heparin, yaitu zat
kimia anti penggumpalan.
b) Agranulosit (leukosit tidak
bergranula)
(1)
Limfosit, tidak dapat bergerak, berinti satu, ukuran ada yang besar dan ada
yang kecil, berfungsi untuk membentuk antibodi.
(2)
Monosit, dapat bergerak seperti Amoeba, mempunyai inti yang bulat atau
bulat panjang, diproduksi pada jaringan limfa dan bersifat fagosit.
3) Kepng-keping darah
(Trombosit)
Ciri keping darah berbentuk tidak teratur dan tidak berinti,
berukuran lebih kecil dari sel darah merah. Berfungsi dalam pembekuan darah.
Proses pembekuan
darah
Jika suatu jaringan tubuh terluka maka
trombosit pada permukaan yang luka akan pecah dan mengeluarkan
enzim trombokinase (tromboplastin).
Enzim ini akan mengubah
protrombin menjadi trobin dengan bantuan ion kalsium dan vitamin K. Protrombin
merupakan protein yang tidak stabil yang dibentuk di hati dan dengan mudah
dapat pecah menjadi senyawasenyawa yang lebih kecil, salah satunya adalah
trombin. Selanjutnya, trombin mengubah fibrinogen (larut dalam plasma darah)
menjadi fibrin (tidak larut dalam plasma darah) yang berbentuk benang-benang
halus. Benang-benang halus ini menjerat sel-sel darah merah dan membentuk
gumpalan sehingga darah membeku. Jika luka seseorang hanya di permukan otot, biasanya darah
cepat membeku.
Tetapi, bila luka lebih dalam, diperlukan waktu yang lebih
lama agar darah
membeku.
Untuk lebih
jelasnya perhatikan skema di bawah ini!
pecah
mengeluarkan
Trombosit
Trombokinase
vit. K
Protrombin Trombin
ion Ca2+
menjadi
Fibrinogen Fibrin
B.
Alat-Alat Peredaran Darah
1. Jantung
Jantung bentuk seperti kerucut
tumpul, ukuran sebesar kepalan tinju tangan, panjang sekitar 12 cm, lebar 9 cm.
Jantung
berfungsi untuk memompa darah agar dapat beredar. Dindng jantung memiliki tiga lapisan,
yaitu:.
a. Perikardium/epikardium merupakan selaput paling luar sebagai pembungkus jantung, g.
b. Miokardium
merupakan lapisan tengah/lapisan yang paling tebal dibentuk dari sel-sel otot
jantung
c. Endokardium
merupakan selaput pembatas ruang jantung yang nengandung pembuluh darah, saraf
dan cabang dari system peredaran ke jantung.
Jantung manusia terdiri dari empat
ruangan yaitu bilik kanan, bilik kiri, serambi kanan dan serambi kiri.
Di antara bilik kanan dan bilik kiri dipisahkan oleh septum interventrikularis, antara
serambi kanan dan serambi kiri dipisahkan oleh septum interatrial, sedangan antara bilik dan serambi dipisahkan septum atrioventrikularis
Di antara serambi dan bilik terdapat
katup yaitu antara serambi kiri dan serambi kiri terdapat katup yang disebut valvula bikuspidalis, sedangkan katup
antara bilik kanan dan serambi kanan disebut valvula trikuspidalis. Fungsi katup ini adalah untuk menjaga agar
darah yang masuk dari serambi ke bilik tidak lagi ke serambi saat darah dipompa
oleh bilik.
Denyut jantung orang dewasa yang
sehat dalam keadaan biasa rata-rata berkisar antara 60 sampai 80 denyutan per
detik. Tekanan darah menunjukkan tekanan dalam arteri utama.
Tekanan dapat diukur dengan tensimeter
atau sfigmomanometer. Tekanan darah
pada saat jantung mengembang dan darah mengalir ke dalam jantung disebut diastolik. Sementara itu, sistolik adalah tekanan darah saat otot
jantung berkontraksi sehingga jantung mengemois dan darah dipompa keluar dari
jantung.
2. Pembuluh Darah
Gambar 4: pembuluh darah
Pembuluh darah
dibedakan menjadi pembuluh nadi (arteri), pembuluh balik (vena) dan
pembuluh rambut (kapiler)
a) Arteri
Pembuluh nadi atau arteri berfungsi mengalirkan darah keluar
dari jantung dengan ciri-ciri
letaknya tersembunyi di dalam, dindingnya tebal elastis, senyutnya terasa, dan
memiliki satu katub didekat jantung, jika pembuluh ini terpotong darah akan
keluar memancar.
Pembuluh nadi ada tiga jenis:
1. Aorta,
Pembuluh darah arteri yang keluar dari ventrikel kiri
2. Arteri, Percabangan dari aorta
3. Arteriol,
pembuluh nadi yang berhubungan dengan kapiler.
b) Vena
Pembuluh balik(vena) berfungsi mengalirkan darah menuju
jantung, dengan ciri-ciri letaknya
di permukaan, dindingnya tipis dan tidak elastis, denyutnya tidak terasa, dan
memiliki katup di sepanjang tubuh, jika terpotong darah tidak memancar hanya
menetes saja.
Pembuluh vena ada tiga
jenis, yaitu
1. Vena kava, pembuluh vena yang
mengalirkan darah dari seluruh tubuh ke jantung melalui atrium kanan
2. Venula,
vena yang berhubungan dengan kapiler
3. Vena
pulmonalis, satu-satunya pembuluh vena yang mangalirkan darah yang kaya oksigen
dari paru-paru menuju atrium kiri.
c) Kapiler
Pembuluh kapiler merupakan pembuluh darah
yang sangat halus. Fungsinya adalah sebagai berikut:
1.
Alat penghubung antara pembuluh arteri
dan vena
2.
Tempat terjadinya pertukaran zat-zat
antara darah dan cairan jaringan
3.
Menyerap makanan yang terdapat di usus
4. Menyaring darah yang terdapat di
ginjal.
C. Mekanisme Peredaran Darah
Gambar 4: Peredaran darah manusia
Sistem peredaran
manusia disebut system peredaran ganda dan tertutup
a. Peredaran
ganda, artinya selama beredar darah melewati jantung sebanyak dua kali,
yaitu pada
1. Peredaran Darah Kecil
Peredaran darak kecil/pendek yaitu
peredaran darah yang dimulai dari jantung ke paru-paru kembali ke jantung.
Jantung(bilik kiri)
paru-paru jantung (serambi kiri)
2. Peredaran Darah Besar
Peredaran darah besar/ panjang yaitu
peredaran darah yang dimulai dari jantung ke seluruh tubuh kembali ke jantung
Jantung (bilik kiri)
seluruh tubuh jantung (serambi kanan)
b. Peredaran tertutup, artinya selama beredar darah selalu melewati
pembuluh
darah
E. Kelainan /Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah dapat
mengalami berbagai macam gangguan. Gangguan system peredaran darah dapat
terjadi pada alat peredaran darah (jantung dan pembuluh darah) atau terjadi
pada darah itu sendiri. Beberapa jenis kelainan pada system peredaran darah
menusia, antara lain: anemia, leukemia, hipertensi, hemofilia, sclerosis, varises,
serangan jantung, wasir, dan AIDS.
1. Anemia
Anemia
sering disebut penyakit kurang darah. Anemia sebenarnya adalah kekurangan
hemoglobin di dalam darah. Penyebabnya bermaam-macam seperti kurangnya
kandungan hemoglobin dalam eritrosit, kurangnya jumlah eritrosit dalam darah,
dan kurangnya volume darah dari volume normal, kekurangan ion K atau kekurangan
vit B12 yang membantu pembentukan sel darah merah.
2. Leukimia
Leukimia
disebut juga sebagai kanker darah. Penyakit ini disebabkan oleh produksi
sel-sel darah putih secara berlebih sehingga jumlahnya di dalam darah melebihi
normal. Sel darah putih yang berlebihan tidak hanya memakan bakteri tetapi jua
memakan sel darah merah sehingga tubuh akan mengalami anemia berat.
3. Hipertensi
Tekanan darah normal pada orang dewasa
adalah 120/80mmHg. Jika tekanan darahnya jauh di atas tekanan darah normal,
orang akan mengalami hipertensi. Tanda-tandanya sakit kepala dan susah tidur.
Tekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan pecahnya kapiler. Jika pembuluh
darah yang pecah adalah pembuluh darah di otak maka akan terjadi stroke.
4. Hemofilia
Hemofilia adalah penyakit darah sulit
membeku. Luka yang sedikit saja dapat menyebabkan darah mengucur sehingga
penderita dapat mengalami kekurangan darah, bahkan menyebabkan kematian.
5. Sklerosis
Sklerosis merupakan pengerasan pada
pembuluh darah. Pengerasan ini dapat terjadi karena pengendapan zat kapur atau
lemak. Pengendapan zat kapur atau lemak menyebabkan menyempitnya pembuluh darah
sehingga menghambat/menyumbat aliran darah. Jika yang tersumbat adalah pembuluh
nadi yang menyuplai darah ke jantung, hal ini menyebabkan penyakit jantung
koroner atau serangan jantung. Jika penyumbatan ini terjadi pada arteri otak
maka akan menyebabkan terjadinya stroke.
6. Varises
Varises merupakan pekebaran pembuluh
balik, biasanya terlihat berwarna kebiruan dan sering terdapat pada betis.
7. Wasir
Wasir dan ambeien atau hemoiroid
ialah membesarnya vena yang berada disekitar anus.
Penyebabnya adalah aliran darah tidak
lancer misalnya karena terlalu banyak duduk atau kurang gerak.
8. AIDS
AIDS merupakan penyakit yang
menyebabkan seorang tidak memiliki system imun. AIDS disebabkan oleh infeksi
HIV. HIV mampu menyerang limposit sehingga seseorang yang terserang oleh virus
tersebut tidak memiliki kemampuan menghasilkan antibody.Akibatnya, orang tersebut rentan terhadap penyakit lain.
9.
Thalassemia
Penyakit yang ditandai dengan bentuk sel darah merah yang tidak
beraturan. Akibatnya daya ikat terhadap oksigen
dan karbon dioksida
kurang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar